Pages

Subscribe:

Labels

Pengikut

Popular Posts

Popular Posts

Minggu, 11 November 2012

SMILE YOU DONT CRY



Sore yang panas ini, gue lagi tidur-tiduran aja di dalam kamar kos. Adzan magrib udah berkumandang, tapi tubuh gue masih aja belum mau beranjak dari tempat tidur. Lampu kamar pun belum juga gue nyalain. Ketika tengah menikmati antara sadar dan tak sadar, tiba-tiba aja gue denger ada suara cewek yang sedang nangis di luar kamar. Sempet gue kira itu suara anak kos sebelah yang lagi bercanda sama temen-temennnya. Setelah gue dengerin lagi dengan seksama, baru gue yakin itu beneran suara tangis cewek. Benar saja, dijalan sebelah kamar gue ada seorang cewek dan cowok (atau mungkin bapak-bapak) yang lagi bertengkar. Pakaian si cowok yang memakai sarung dan batik ditambah mukanya yang ditutup helm. Menurut temen kos gue yang juga tahu kejadian ini, dia mengira kalo itu bapaknya cewek itu, tapi gue yakin kalo ituk cowoknya, atau paling tidak temen cowoknya. 


Entah apa yang terjadi, yang pasti tuh cewek nangis di pinggir jalan. Gue sempet liat, gue beneran liat, kalo terjadi adu fisik diantara keduanya. Tentu aja gue kaget dong. Dan yang gue rasain saat itu, gue kasihan sama tuh cewek! Entah apapun masalahnya, dan tak peduli siapa yang salah, gue paling gak bisa liat cewek nangis. Ya, gue gak tega melihat sesosok keturunan hawa itu menitikkan air mata. Bukannya gue sok atau gimana ya, tapi mungkin ini naluri gue sebagai cowok yang mulai tumbuh dewasa (cieh..). Gue sempet ambil foto ketika mereka masih di situ. Karena foto itu gue ambil dengan mencuri-curi, hasilnya pum juga gak begitu bagus. Si cowok jadinya gak keliatan.


Tentu kita sudah sering mendengar kalau cowok tuh seharusnya melindungi cewek, bukan malah menyakitinya. Kalau masih pacaran aja udah berani maen pukul, bagaimana kalau mereka udah menikah? Waduh, gak bisa bayangin deh. Wanita akan terlihat cantik kalau dia sedang tersenyum. Jadi jangan pernah menyakiti, apalagi sampai membuatnya menangis. Sebagai lelaki yang gentleman, mari kita jaga perasaan wanita. Jangan buat mereka menangis. Dan buat para wanita, smile You don’t cry.  

ini ada gambarnya, tapi maaf agak gelap




SUKSES ADALAH SEBUAH PILIHAN


Sukses merupakan dambaan bagi semua orang. Banyak yang bermimpi, namun tak lebih banyak yang berusaha untuk bisa sukses. Lalu apa sebenarnya yang dinamakan sukses itu? Banyak orang mendefinisikan sukses sebagai suatu keberhasilan mencapai sebuah keinginan, harapan maupun cita-citanya. Sebagai contohnya, seorang pengusaha mebel yang merintis usahanya dari nol, beberapa tahun kemudian mampu memiliki sebuah perusahaan mebel yang besar dengan ribuan karyawan, mampu menembus pasar ekspor, sehingga dimasa pensiunnya dia bisa menikmati kehidupan yang tenang bersama anak dan istrinya. Mungkin itulah yang didefinisikan sebagai kata sukses oleh pengusaha tersebut. Contoh lain misalnya seorang mahasiswa memiliki target yaitu IP minimal semester ini adalah 3,5. Karena memiliki target tersebut, maka sang mahasiswa ini pun berusaha keras belajar serta berusaha mengerjakan semua tugasnya dengan sebaik mungkin sehingga pada ahirnya dia sukses mendapatkan IP diatas 3,5 pada ahir semester. Bagi sebagian orang, definisi sukses bisa saja berbeda. Tergantung objek apa yang sedang dibicarakan.


Sukses adalah tujuan. Setiap orang yang ingin sukses, tentu harus memiliki tujuan yang dicapai. Apa yang ingin dia raih, apa yang menjadi targetnya, dan juga apa yang selalu dia inginkan. Dengan adanya sebuah tujuan, jalan menuju sukses akan lebih mudah untuk dicapai. Sebagai contohnya kalau kita ingin membeli pakaian di mall. Sebelum kita pergi ke mall, dari rumah kita haruslah memiliki satu tujuan yang pasti, yaitu membeli pakaian. Setelah kita tahu apa yang mejadi tujuan pertama kita, sebaiknya kita perjelas tujuan tersebut. Ditoko mana kita akan membelinya, model apa yang sedang kita inginkan, berapa uang yang kira-kira kita butuhkan, dan lain sebagainya. Dengan megetahui tujuan dan merinci apa saja yang kita butuhkan, maka tujuan awal kita untuk membeli baju akan lebih cepat terlaksana. Berbeda kalau kita pergi ke mall tanpa tahu tujuan, bisa-bisa kita hanya menghabiskan waktu di sana tanpa mendapatkan apa-apa (terkecuali kalau kita memang hanya ingin berjalan-jalan saja). Jadi tujuan adalah hal mutlak untuk mencapai kesuksesan kita.


Sukses adalah kerja keras. Dunia ini tak seindah cerita sinetron. Semua yang kita inginkan perlu sebuah usaha yang keras untuk mewujudkannya. Tak ada yang mudah, namun juga tak ada yang tak mungkin asalkan kita mau bekerja keras. Seperti contoh diatas, kalau seorang mahasiswa ingin mendapatkan nilai yang memuaskan, maka dia haruslah bekerja keras untuk meraihnya. Belajar dan berdoa. Banyak cerita sukses dari para pengusaha dinegeri ini yang memulai kesuksesan mereka dengan bekerja keras. Dalam mencapai kesuksesan, tak ada cara instan selain bekerja keras.


Sukses adalah keberanian. Banyak orang bermimpi untuk bisa menjadi sukses, namun hanya sekitar 2% saja yang bisa dikatakan benar-benar sukses. Mengapa hal ini bisa terjadi? Banyak orang bisa bermimpi, namun hanya sedikit saja diantaranya yang memiliki keberanian untuk mencapai sukses. Banyak orang yang tidak berani keluar dari zona nyaman mereka untuk menuju kesuksesan yang lebih besar. Banyak pula yang tidak berani mengambil langkah awal untuk mencapai kesuksesannya. Banyak dari mereka yang sudah merasa cukup puas dengan apa yang miliki, dan berfikir tidak akan mungkin bisa lebih baik dari sekarang. Seperti contohnya Raditya Dika yang terkenal sebagai penulis. Sebenarnya buku yang dia terbitkan adalah kumpulan dari tulisan-tuliannya di blog. Kalau saja Raditya Dika tidak berani mengirimkan tulisannya ke sebuah penerbit, mungkin saja namanya tidak akan dikenal oleh banyak orang seperti saat ini. Namun karena dia berani memulai langkah awal, maka saat ini kesuksesan dapat ia raih.


Sukses adalah bangkit dari kegagalan. Banyak yang bilang, kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Entah benar atau salah. Namun berdasarkan catatan sejarah, banyak kisah yang mendukung teori ini. Contoh yang paling populer tentu saja Thomas Alfa Edison sang penemu bola lampu. Berdasarkan catatan sejarah, untuk menemukan sebuah bola lampu yang bisa menyala dengan baik, Thomas Alfa Edison setidaknya melakukan percobaan hingga 999 kali hingga akhirnya dia bisa menemukan sebuah bahan kawat yang mampu berpijar dengan baik pada lampunya. Bayangkan kalau dia berhenti di percobaannya yang ke 500, dia tidak akan melegenda seperti sekarang ini, dan mungkin saja dunia masih dalam keadaan gelap hingga sekarang. Namun, Thomas Alfa Edison tak pernah menyerah dan selalu nagkit dari kegagalan hingga namanya masuk ke dalam 100 tokoh paling berpengaruh sepanjang sejarah.



Sukses adalah sebuah pilihan. Setiap orang berhak untuk sukses. Namun yang meneyebabkan mereka sukses adalah pilihan mereka. Apakah mereka memilih sukses sebagai tujuan mereka? Apakah mereka memilih bekerja keras sebagai jalan mereka untuk sukses? Apakah mereka memilih keberanian daripada ketakutan mereka? Apakah mereka memilih untuk bangkit setelah mereka mengalami kegagalan? Inilah faktor-faktor yang akan menentukan bagaiaman masa depan seseorang. Setiap orang memiliki hak untuk sukses. Dan setiap orang juga memiliki pilihan sesuai yang mereka inginkan. Karena sukses adalah sebuah pilihan.

4 LEVEL BERPACARAN

 
Gak tau kenapa, tiba-tiba ada menulis dengan judul ini. Mungkin terinspirasi dari beberapa video stand up comedy kali ya. Soalnya, kalau dilihat-lihat, menyenangkan juga bisa melakukan stand up comedy di depan banyak orang. Jadi pengen nyoba nih. Hehe. Tapi entah aja deh, kalo waktunya udah tepat.
Balik lagi ke permasalahan, menurut gue, pacaran di Indonesia tuh ada 4 tingkatan atau level. Apa sajakah itu? Mari kita bahas satu persatu yang sama dengan satu.

11. Amatir
Ini adalah level terendah seseorang yang sedang berpacaran. Yang biasanya patut menyandang level ini yaitu umumnya bagi mereka yang baru aja pacaran, atau malah baru pertama kali pacaran. Secara umum level ini dimiliki oleh anak-anak sekolah menengah, ataupun juga anak sekolah dasar (yang puber terlalu dini). Walaupun tidak menutup kemungkinan juga menyasar ke kalangan lain yang berada di atasnya. Ciri dari orang yang berpacaran pada level amatir, biasanya kalau kencan mereka masih mau-malu. Sering senyum-senyum waktu lagi duduk berdua, sekali-sekali berpegangan tangan, dan bisanya diakhiri makan bersama. Itu sudah cukup bagi para pasangan amatir.

22. Normal atau medium
Ini adalah level bagi mereka yang sudah cukup memahami apa yang namanya pacaran, namun masih memiliki idealisme dalam menjaga hubungan. Tidak memandang usia. Hampir semua usia bisa berada pada level ini.  Ciri-ciri dari pacaran level medium yaitu mereka sudah berani bergandengan tangan di tempat-tempat umum, seperti di mall, maupun tempat hiburan lain. Ciri lain yaitu pasangan ini sudah berani mencium pasangannya, namun hanya mencium pipi aja. Sang cowok pun sudah berani apel ke rumah si cewek. Trus kadang-kadang kalau momennya tepat, mereka juga suka berpelukan. Tapi tak lebih dari itu.

33.  Profesional
Para penghuni level ini biasanya yaitu para remaja tingkat akhir. Semisal anak-anak SMA pada semester pertengahan, hingga mahasiswa. Dan seperti yang pertama, tidak menutup kemungkinan menyasar ke kalangan usia lain. Pada usia-usia SMU hingga mahasiswa, memang terjadi rasa penasaran kepada lawan jenis dalam kondisi yang akut. Hal ini menyebabkan mereka melakukan banyak ‘eksperimen’ dalam kegiatan berpacaran mereka. Karena pengalaman yang terus terasah, menjadikan mereka seorang pasangan kekasih pada tingkatan profesional. Ciri-ciri dari pasangan ini yaitu sudah berani mengumbar kemesraan di depan umum. Ciuman, berpelukan, cupang, atau bahkan grepe-grepe (pegang-pegang, red) sudah menjadi hal yang biasa.
Beberapa tahun belakangan, para pasangan tingkat profesional telah mencapai populasi maksimalnya. Hal ini diperkirakan sebagai dampak majunya teknologi yang ada, sehingga mempermudah kegiatan ‘eksperimen’ seperti diatas. Para profesional biasanya masih sulit di lihat keberadaannya, karena tidak terlau banyak memberikan jejak, terkecuali ketika mereka melakukan cupang (yang ada bekas/jejaknya, hehe).


44. Advanced
Ini adalah level tertinggi dalam sistem perpacaran di Indonesia. Mereka yang berada pada level ini paling banyak pada umur-umur orang dewasa (17+). Walaupun ada kemungkinan remaja tingkat akhir juga mampu menyandang gelar ini. Pada level/tingkat dewa ini dibutuhkan keberanian, mental, dan kesiapan tingkat tinggi. Tidak banyak orang yang berpacaran mampu (atau mungkin mau) mencapai level ini. Pacaran level advanced memiliki ciri-ciri yaitu kegiatan pacaran sudah mirip suami istri, walaupun tidak mutlak. Semua ciri-ciri pada level sebelumnya telah mereka kuasai dengan sangat baik. Beberapa adegan film bokep bisa saja sudah mereka praktekkan. Pacaran level ini menurut saya sangatlah tidak dianjurkan, namun tentu saja hal ini kembali kepada pribadi masing-masing.

Itulah tadi 4 level dalam sistem perpacaran di indonesia versi ****. Sampai sejauh manakah level berpacaran kalian? Silahkan renungkan sendiri.

Minggu, 07 Oktober 2012

REALITA ANAK KOS DAN MI INSTAN


Banyak yang bilang kalau semua yang instan pada akhirnya akan memberikan efek yang kurang baik. Dalam tulisan ini gue mau bahas tentang yang instan-instan juga. Benar sekali, topik tulisan gue kali ini adalah tentang mi instan. Bagi mahasiswa, terutama anak kos, mi instan bukanlah hal yang asing bagi mereka. Cerita tentang mi instan bergandengan dengan anak kos telah melegenda, selevel dengan kisah romeo dan juliet. Jangan pernah ngaku anak kos kalau belum pernah masak mi instan karena kehabisan duit ! Walaupun kisah ini mungkin tidak berlaku bagi beberapa kalangan anak kos (baca kalangan elit, red). Namun secara umum, mi instan telah identik dengan anak kos.
Himbauan akan bahayanya mi instan dengan segala macam komposisi yang terkandung di dalamnya, seperti monosodium glutamat (MSG), kandungan liling pada mi-nya, hingga pengawet yang ada didalamnya seakan tak pernah dihiraukan oleh anak kos. Resiko dan ancaman yang datang juga tak pernah mereka hiraukan. Resiko kanker, mutasi genetik, turunnya skor IQ, de el el. Karena memang tidak ada pilihan lain.
Ya, dengan harga 1500 sampai 2000 perak, mi instan sering menjadi alternatif makanan pengganjal perut bagi anak kos yang lagi bokek, yang lagi ngirit, maupun yang lagi males keluar buat sekedar beli makan di warung. Kadang-kadang gue kalo lagi males ngapa-ngapain, akhirnya cuma makan mi instan yang mentah. Semua bumbu kecuali minyaknya, gue campur jadi satu. Trus mana bisa kenyang kalo gak dimasak? Mudah aja, tinggal lo minum air agak banyak, ntar di dalam lambung air sama mie-nya juga bakal kecampur. Sama kayak mi instan yang di masak kan? Hanya saja bedanya tempat pencampuran airnya yang tidak sama. Hehe.
Bicara mi instan pun sering diidentikkan dengan kehidupan anak kos yang “nelangsa”. Yang sangat kasihan. Pernah gue punya temen, dan ini adalah kisah nyata.dengan ekonomi kelurga yang kurang baik, dia sangat beruntung bisa kuliah dengan beasiswa penuh. Tapi, karena uang biaya hidup baru keluar setiap 3 bulan, maka kalau tanggal-tanggal tua pasti miris liat cara dia bertahan hidup. Pernah suatu hari, ketika dalam kondisi seperti diatas, uang yang dia miliki udah hampir ludes, hari-hari yang tersisa (kayak mau mati aja) dia makan Cuma dengan mi instan doank. Ya, sehari dua kali. Dan ini terjadi selama beberapa hari. Miris gue ngeliatnya. Pernah suatu hari itu dia mau makan mi instan lagi, tapi gue cegah. Berhubung gue lagi ada rejeki, gue ajak aja dia ke warung buat makan nasi.
Sebagai anak biologi, gue gak kurang informasi tentang bahayanya makan mi instan yang terlalu sering. Tapi mau gimana lagi. Walaupun kiriman ortu gue rasa cukup, tapi karena kadang gue pengen beli suatu barang, maka mau tak mau gue akhirnya juga harus ngirit. Dan mi instan pun datang menawarkan diri. Memang sebuah pilihan yang sulit. Inilah ralita yang harus kita hadapi sebagai anak kos.

Sabtu, 06 Oktober 2012

BUKU PERTAMA GUE UDAH JADI


Sungguh minggu yang berat, dari senin sampek kamis kuliah gue full banget. Banyak banget tugas, test sama ujian blok. Terutama hari kamis kemaren, hari yang begitu padet buat gue. Ada ujian anatomi tumbuhan, postest zoologi, dan 2 kali presentasi. Gila. Stress gue hari itu. Ditambah lagi gue juga harus menyelesaikan 2 proyek PKM sama temen yang minggu ini adalah deadline-nya. Trus ditambah juga tugas dari UKM Penulis yang gue ikutin mengharuskan kita mengumpulkan buku. One person, one book. Walaupun ini bagi gue hal yang menyenangkan, namun ternyata proses editing sekaligus cetak adalah kegiatan yang cukup sulit dan menantang. Dan akhirnya, minggu ini pun jadi minggu yang padet banget bagi gue.

Buku gue yang berjudul PIKIRAN MAHASISWA akhirnya udah jadi. Isi buku gue sih Cuma kumpulan corat-coret gue. Beberapa temen sih bilang itu adalah essay gue, tapi kalau gue liat, lebih condong ke opini. Tapi biarlah, yang penting udah jadi. Setidaknya itu menjadi motivasi gue buat terus berkarya. I like this.

Nih dia penampakannya...