A. TUJUAN
1. Mengetahui
struktur morfologi filum antrophoda.
B. DASAR
TEORI
Hewan merupakan makhluk hidup yang mampu beradaptasi
di berbagai lingkungan. Mereka dapat hidup di laut, air tawar, kutub, dan
padang pasir (gurun). Berdasarkan kerangka tulang belakangnya hewan di
kelompokkan menjadi dua kelompok utama, yaitu invertebrata(hewan yang tidak
bertulang belakang) dan vertebrata(bertulang belakang). Berdasarkan persamaan
dan perbedaannya, kelompok hewan invertebrata di kelompokkan ke dalam beberapa
filum. Hewan-hewan tersebut di kelompokkan ke dalam 9 filum, yaitu:
a. Porifera
b. Coelenterata
c. Platyhelminthes
d. Nemathelminthes
e. Annelida
f. Mollusca
g. Arthropoda
h. Echinodermata
i.
Chordata (Laila,2007)
Pada percobaan kali ini kita akan
membahas mengenai filum Arthropoda. Arthropoda berasal dari bahasa Yunani yaitu
arthros yang artinya sendi dan podos
yang artinya adalah kaki yang tersusun atas ruas-ruas. Sifat hidup filum ini
bervariasi, ada yang hidup bebas, tetapi ada juga yang bersifat parasit pada organisme
lain.(Kastawi,2005)
Ciri-ciri umum yang dimiliki
anggota filum arthropoda adalah:
1. Tubuh
simetri bilateral, terdiri atas segmen-segmen yang saling berhubungan dibagian
luar, dan memiliki tiga lapisan germinal(germlayers) sehingga merupak hewan
tripoblastik. (zoologi vertebrata)
2. Tubuh
memiliki kerangka luar dan dibedakan atas kepala, dada, serta perut yang
terpisah atau bergabung menjadi satu. (Kastawi,2005))
3. Setiap
segmen tubuh memiliki sepasang alat gerak atau tidak ada.
4. Respirasi
dengan menggunakan paru-paru buku, trakea atau dengan insang. Pada spesies
terestrial bernafas menggunakan trakhea atau pada arachnida menggunakan
paru-paru buku atau menggunakan keduanya.(Kastawi,2005)
5. Ekskeresi
dengan menggunakn tubulus malpighi atau kelenjar koksal. .(Kastawi,2005)
6. Saluran
pencernaan sudah lengkap, terdiri atas mulut, usus dan anus. .(Kastawi,2005)
7. Sistem
peredaran darah berupa sistem peredaran darah “terbuka”, beredar melalui
jantung→organ dan jaringan→hemocoel (sinus) →ke jantung lagi.(Kastawi,2005)
8. Sarafnya
merupakan sistem saraf tangga tali.(Kastawi,2005)
9. Berkelamin
terpisah, fertilisasi terjadi secara internal, dan bersifat ovipar.
Perkembangan individu baru terjadi sevara langsung atau melalui stadium larva.(Kastawi,2005)Pembagian
tubuh pada arthropoda kemungkinan seperti annelida yang memiliki dinding tubuh
yang berotot dan tubuh tidak terbagi menjadi daerah tertentu, pada crustaceae,
Insecta, Chilopoda, dan Diplopoda tubuh dibedakn menjadi tiga daerah yang jelas
yaitu kepala dada dan abdomen atau kepala dan dada yang bergabung menjadi
cefalotoraks.(Kastawi,2005)Tubuh dibungkus oleh zat kitin, yang berfungsi
sebagai kereangka luar atau eksoskeleton.(Kastawi,2005)
Bedaraskan perbedaan dan persaman
struktur tubuhnya, arthropoda di kelompokkan menjadi lima kelas, yaitu kelas
Crustaceae, Insecta, Arachnida, dan Myriapoda. .(Kastawi,2005)
1. Kelas
Crustaceae
Crustaceae
dikenal sebagai hewan aquatik krena sebagin besar anggota hidupnya di air.
Misalnya, di laut, air tawar,dan tempat-tempat yang lembab. Crustaceae yang
hidup di sebagian besar merupakan zooplankton. Ukuran tubuh Crustaceae
bervariasi ada yang kecil (plankton) samapi dengan ukuran yang besar seperti
kepiting dan udang.Ciri-ciri kelas crustaceae adalah tubuh terdiri atas kepala
dan dada yang tersusun menjadi satu (cefalotoraks), dan perut(abdomen). Kulit
terdiri dari zat kitin dan zat kapur yang berfungsi sebagai eksoskeleton. Pada
bagian kepala dan dada terdapat lapisan kulit yang keras, disebut karapaks. Memilki
dua pasang antena. Pada umumnya, memiliki satu pasang kaki pada setiap ruas
tubuh. Pada udang dan kepiting terdapat lima pasang kaki jalan. Bernafas dengan
insang dan ada juga yang yang menggunakan permukaan tubuhnya. Alat ekskresi
berupa sepasang badan yang disebut greenland
(kelenjar hijau), terletak pada bagian ventral dari cefalotoraks di depan
esofagus. Bereproduksi secara kawin, jenis kelamun terpisah. Sistem saraf
berupa tangga tali. Alat pencernaan dilengkapi dengan mulut, esofagus, lambung,
usus dan anus. Sistem peredaran darah terbuka. (Laila,2007)
Pada
udang terdapat statosista (alat
keseimbangan) yang terletak di dasar ruas pada masing-masing antenula.Klasifikasi
Crustaceae dapat dibedakan menjadi dua sub kelas, yaitu:
a. Subkelas
Entomostraca
Subkelas
ini anggotanya terdiri dari udang-udang kecil yang hidup sebagai zooplankton.
Subkelas ini dikelompokkan menjadi beberapa ordo antara lain Branchiopoda,
Ostracoda, Cirripedia, dan Branchiura. (Laila,2007)
b. Subkelas
Malacostraca
Malacostraca
meliputi sekitar tiga permpat jumlah jenis crustaceae yang banyak dikenal orang.
Malacostraca dikelompokkan menjadi beberapa ordo, antara lain Isopoda.
Stomatopoda, dan Dekapoda. (Laila,2007)
2. Kelas
Insecta
Anggota
kelas insecta disebut juga heksapoda atau lebih dikenal sebagai serangga.
Serangga merupakan kelas terbesar dalam filu arthropoda. Pada tubuh hewan
anggota kelas ini dapat dibedakan dengan jelas antara kepala, dada, dan perut.
Pada kepala terdapat antena, mulut dengan berbagai tipe, serta mata faset dan
mata oselus. (Laila,2007). Beberapa macam tipe mulut pada serangga adalah
sebagai berikut.
a. Tipe
mulut menggigit dan menusuk
b. Tipe
mulut mengisap
c. Tipe
mulut Menggigit dan menjilat
d. Tipe
mulut menggigit (Laila,2007)
Pada
bagian dada terdapat tiga pasang kaki. Sayap terletak pada segmen kedua dan
ketiga dada. Pada bagian perut terdapat lebih kurang sebelas segmen. Segmen
terakhir bermodifikasi menjadi alat genital. Alat pencernaan memanjang, mulai
dari mulut samapai anus. Sistem peredaran darahnya terbuaka. Srangga bernafas
dengan trakea, yaitu berupa berupa saluran bercabang-cabang sampai pada semua
bagin tubuh bagian dalam. Alat eksresi terdiri ats dua atau lebih pembuluh,
disebut pembuluh malpighi. Sistem saraf tangga tali, terdiri atas berupa
ganglion pada tiap-tiap ruas. Indera penglihatan berupa mata-mata majemuk yang
tersusun atas omatidia dan mata tunggal yang disebut oselus. Pada antena
terdapat indera pembau yang disebut komoreseptor. Jenis kelamin pada hewan
anggota filum ini adalah terpisah, yaitu jantan dan betina. Pembuahannya
terjadi dalam tubuh (Laila,2007). Klasifikasi kelas pada insecta dikelompokkan
menjadi dua yaitu, Subkelas Apterygota(memilki tipe mulut menggigit, dan dimana
batas antara kepala, dada dan perut tidak jelas) dan subkelas
Pterygota(kelompok serangga yang memilki sayap). Subkelas Pterygota di
kelompokkan lagi menjadi beberapa Ordo yaitu, Isoptera, Orthoptera, Hemiptera,
Homoptera, Odonata, Coleoptera, Neuroptera, Lepidoptera, Diptera, hymnoptera,
Siphonoptera. (Laila,2007)
3. Kelas
Arachnida
Nama
kelas Arachnida berasal dari kata arachne
= laba-laba. Arachnida
pada umumnya hidup di darat, tetapi ada juga yang hidup dalam air. Ukuran
tubuhnya mikroskopis sampai beberapa sentimeter panjangnya. Tubuhnya terdiri
atas chepalothoraks dan abdomen serta tidak mempunyai antena. Jumlah matanya
bervariasi dan biasanya mempunyai delapan mata sederhana (Laila,2007). Pada
bagian depan chepalothoraksnya terdapat mulut yang mempunyai enam pasang alat
tambahan, yaitu:
·
Sepasang
pedipalpus (seperti kaki yang berakhir pada cakar) untuk memegang mangsanya
·
Sepasang
kelisera (berupa gunting dan capit) untuk melumpuhkan musuhnya
·
Empat
pasang kaki untuk berjalan. (Sari,2010)
Hewan
anggota kelas ini bernafas dengan paru-paru buku atau trakea atau dengan
kedua-duanya. Ada beberapa Arachnida yang tidak memiliki alat penapasan
khusus. Kelas Arachnida dibagi menjadi tiga Ordo yaitu:
1)
Scorpionida
·
Mencakup
segala macam kala, seperti kalajengking, kala buku dan kala labah-labah
·
Pedipalpusnya
berbentuk seperti capit besar, sedangkan kelisera-keliseranya kecil.
(Sari,2010)
2)
Arachnoida
·
Mencakup
segala macam labah-labah
·
Setiap
labah-labah paling tidak membuat tiga macam benang untuk fungsi yang berlainan.
(Sari,2010)
3)
Acarina
·
Tubuhnya
tidak berbuku-buku
·
Mencakup
caplak dan tungau (Sari,2010).
Pada Arachnida system pernapasan
berupa paru-paru yang terletak di daerah perut depan. Sistem pencernaan dimulai dari mulut, perut, usus halus, usus besar, kantung,
feses dan anus. Alat pencernaan dilengkapi dengan lima pasang usus buntu yang
terletak di bagian depan dan hati di bagian abdomen. System reproduksi, terjadi
secara seksual, yaitu dengan persatuan ovum dan sperma yang terjadi di dalam
tubuh betinanya (fertilasi internal). Hewan jantan dan hewan betina terpisah
(diesis). Ada ovipar, ovovivipar, dan vivipar. (Sari,2010)
4. Kelas Myriapoda
Myriapoda (dalam bahasa yunani,
myria = banyak, podos = kaki) merupakan hewan berkaki banyak.Hewan kaki seribu
adalah salah satunya yang terkadang kita lihat di lingkungan sekitar kita. Hewan ini banyak dijumpai di daerah
tropis dengan habitat di darat. Terutama di tempat yang banyak mengandung
sampah, misalnya di kebun dan di bawah batu-batuan (Diana,2008). Pembagian
tubuh Myriapoda ini terdiri atas kepala (chepalo) dan perut (abdomen) tanpa
dada (thoraks). Dibagian kepala terdapat satu pasang antena sebagai alat peraba
dan sepasang mata tunggal (ocellus). Penambahan jumlah segmen terjadi pada
setiap pergantian kulit. Alat gerak pada kelompok hewan chilopoda adalah satu
pasang kaki di setiap segmen perut kaki, sedangkan pada Diplopoda terdapat dua
pasang kaki pada tiap segmen perut, kecuali segmen terakhirnya(Sari,2010).
System pernapasannya berupa satu pasang trakea berspirakel yang terletak di
kanan kiri setiap ruas, kecuali pada Diplopoda terdapat dua pasang di tiap
ruasnya. System pencernaan, saluran pencernaanya lengkap dan mempunyai kelenjar
ludah. Chilopoda bersifat karnivor dengan gigi beracun pada segmen I, sedangkan
Diplopoda bersifat herbivor, pemakan sampah atau daun-daunan. System reproduksi
secara seksual, yaitu dengan pertemuan ovum dan sperma (fertilasi internal).
Myriapoda ada yang vivipar dan ada yang ovipar. (Sari,2010)
Kelas
Myriapoda ini di bagi menjadi beberapa subkelas yaitu:
1)
Subkelas Chilopoda yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
·
Mencakup
berbagai macam lipan (kelabang)
·
Chilopoda
memangsa hewan kecil dengan cara melumpuhkannya dengan gigi yang beracun. (Sari,2010)
2)
Subkelas Diplopoda yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
·
Mencakup
berbagai macam lengkibang (luing)
·
Diplopoda
hidup di tempat-tempat lembab dan gelap
·
Makanan
hewan ini berupa sayur-mayur, vegetasi yang sudah mati atau lumut. (Sari,2010)
D. ANALISIS
DATA
Kunci Determinasi
1. a.
bagian tubuh beruas ..............................................................2a,2b,2c
b. bagian tubuh tidak beruas............................................................... 2b
2. a.
kepala, dada, dan perut................................................................... 3a
b. kepala dada dan perut..................................................................... 3b
c. kepala dan perut.............................................................................. 3b
3. a.
terdapat sayap................................................................................. 4a,4b
b. tidak terdapat sayap........................................................................ 5a,5b,5c
4. a.
tipe sayap keras(bagian depan) dan membran(bagian belakang).... 5a
b. tipe sayap membran........................................................................ 5d,5e
5. a.
tipe mulut penggigit (kelisera)......................................................... Myriapoda, laba-laba, orthoptera, coleoptera
b. tipe mulut kelisera dan pedipalpus.................................................. kalajengking
c. tipe mulut mandibula dan maksila.................................................. udang,
kepiting
d. tipe mulut pengisap......................................................................... Lepidoptera
e. tipe mulut pengisap dan penggigit.................................................. hymenoptera
Berdasarkan kunci
determinasi dapat diketahui bahwa subfilum Myriapoda
memiliki beberapa ciri, yaitu memiliki tipe mulut penggigit(kelisera), tipe
sayap keras pada bagian depan dan tipe membrane pada bagian belakang, dibagi
atas tiga bagian yaitu kepala, dada, dan perut dengan tubuh beruas-ruas. Untuk
kalajengking, ia termasuk subfilum arachnida.
Berdasarkan kunci determinasi, ia memiliki beberapa ciri, yaitu memiliki tipe
mulut kelisera dan pedipalpus, ia tidak memiliki sayap, pada tubuhnya terdapat
ruas-ruas, dan hewan ini dibagi atas dua bagian, kepala dada dan perut. Untuk
laba-laba, ia termasuk dalam subfilum arachnida.
Ia memiliki cirri-ciri yang sama dengan kalajengking, namun ada satu yang
berbeda, yaitu terdapat pedipalpus pada kalajengking, sedangkan pada laba-laba
tidak terdapat pedipalpus. Ia hanya memiliki tipe mulut penggigit(kelisera).
Udang dan kepiting juga
dalam satu subfilum yang sama yaitu subfilum crustacae, kedua hewan ini memiliki ciri yang sama, yaitu memiliki
tipe mulut mandibula dan maksila, tidak memiliki sayap, pembagian tubuh terdiri
atas dua bagian yaitu kepala dada dan perut. Pada orthoptera dan coleoptera
terdapat persamaan tipe mulut, yaitu tipe mulut penggigit. Kedua ordo ini
termasuk dalam subfilum insecta, selain
memiliki cirri pada mulutnya, ia juga memiliki cirri-ciri lainnya yaitu
memiliki tipe sayap keras pada bagian depan dan tipe membrane pada sayap
belakang, selain itu tubuhnya dibagi atas tiga bagian, yaitu kepala, dada, dan
perut. Dan tentu saja tubuhnya beruas.
Untuk Lepidoptera dan
hymenoptera, mereka juga terdapat dalam satu subfilu m yang sama namun ada satu
yang membedakan antara mereka(berdasarkan kunci determinasi) yaitu pada tipe
mulut. Pada Lepidoptera, tipe mulut yang dimiliki adalah pengisap. Sedangkan
pada hymenoptera, tipe mulut yang dimiliki adalah tipe mulut pengisap dan
penggigit. Dan untuk cirri-ciri lainnya, mereka memiliki kesamaan. Tubuh mereka
sama-sama beruas, pembagian tubuh dalam tiga bagian, terdiri atas kepala, dada,
dan perut.
C. PEMBAHASAN
2.
Kalajengking
Kerajaan:
|
|
Filum:
|
|
Upafilum:
|
|
Kelas:
|
|
Upakelas:
|
|
Ordo:
|
Scorpiones
|
Berdasarkan klasifikasi diatas maka
kita dapat melihat bahwa kalajengking termasuk anggota Filum Arthropoda dan
pada kelas Arachnida, karena pada kalajengking memiliki segmen pada tubuhnya.
Pembagian tubuhnya terdiri atas cephalotorax dan abdomen. Tidak memiliki sayap.
Modifikasi alat mulut berupa kelisera dan pedipalpus. Ciri-ciri ini sesuai
dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh kelas arachnida berdasarkan penjelasan dari
Sari,2007.
3. Laba-laba
Kerajaan:
|
|
Filum:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
Araneae
|
Berdasarkan klasifikasi diatas maka
kita dapat mengetahui bahwa laba-laba termasuk kedalam filum Arthropoda yaitu
pada kelas Arachnida. Pada tubuh laba-laba tidak memiliki ruas tubuh. Pembagian
tubuhnya terdiri dari cephalotorax dan abdomen. Tidak memilki sayap. Modofikasi
mulutnya berupa kelisera (penggigit). Ciri-ciri ini sesuai dengan ciri-ciri
yang ada pada Arachnida yang disebutkan oleh Sari,2010.
4. Kepiting
Kerajaan:
|
|
Filum:
|
|
Kelas:
|
|
Subkelas:
|
|
Ordo:
|
|
Bersadarkan klasifikasi diatas maka
Kepiting termasuk dalam filum Arthropoda yaitu kelas Crustaceae pada subkelas
Malacostraca. Pada tubuhnya terdapat ruas. Pembagian tubuhnya terdiri dari
cephalotorax dan abdomen. Tidak memiliki sayap. Hal ini sesuai dengan
penjelasan oleh Laila, 2007
5. Udang
Kerajaan:
|
|
Filum:
|
|
Kelas:
|
|
Subkelas:
|
|
Ordo:
|
|
Upaordo:
|
|
Infraordo:
|
Caridea
|
Berdasarkan klasifikasi diatas maka kita dapat
mengetahui bahwa udang termasuk kedalam filum arthropoda, yatu pada kelas
Crustaceae, dan pada subkelas Malacostraca. Pada tubuh udang terdapat ruas.
Pembagian tubuhnya terdiri dari cephalotorax dan abdomen. Tidak memiliki sayap.
Memiliki mulut dengan tipe mandibula. Ciri-ciri tersebut sesuai dengan yang
dijelaskan oleh Laila, 2007.
6. Belalang
Kerajaan:
|
|
Filum:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
Orthoptera
|
Berdasarkan klasifikasi diatas maka kita dapat
mengetahui bahwa Belalang termasuk anggota filum Arthropoda dalam kelas insecta
dan ordo orthoptera. Pada tubuhnya terdapat ruas. Pembagian tubuhnnya terdiri
dari cephal, torax dan abdomen. Karakteristik ini sesuai dengan yang dijelasakn
oleh Laila, 2007.
7. Kumbang
Kerajaan:
|
|
Filum:
|
|
Kelas:
|
|
Upakelas:
|
|
Infrakelas:
|
|
Superordo:
|
|
Ordo:
|
Coleoptera
|
Berdasarkan klasifikasi di atas, kita dapat mengetahui
bahwa kumbang termasuk dalam filum arthropoda, dalam kelas insecta, dan
termasuk ordo coleoptera. Pada tubuhnya terdapat ruas, pembagian tubuhnya
terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen. Coleoptera memiliki sayap berbentuk
perisai pada bagian depan dan berbentuk membran pada bagian belakang. Tipe
mulut yang dimiliki coleoptera adalah penggigit. Ciri-ciri ini sesuai dengan
ciri-ciri yang dimiliki oleh insecta yang dijelaskan oleh Laila,2007.
8. Lebah madu
Kerajaan:
|
|
Filum:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Bangsa:
|
Apini
|
Genus:
|
Apis
|
Berdasarkan klasifikasi di atas,
lebah madu termasuk dalam filum arthropoda, kelas insecta, dan dalam ordo
hymenoptera. Pada tubuhnya terdapat ruas, pembagian tubuhnya terdiri atas
kepala, toraks, dan abdomen. Sayapnya berupa selaput/membran. Tipe mulutnya
pengisap dan penusuk. Ciri-ciri ini sesuai dengan ciri-ciri insecta pada ordo
Hymenoptera yang dijelaskan Laila,2007.
9. Kupu-kupu
dan Ngengat
Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Filum:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
Lepidoptera
|
Berdasarkan klasifikasi di atas, kupu-kupu dan ngengat
termasuk dalam filum arthropoda, kelas insecta, dan ordo lepidoptera. Pada
tubuhnya terdapat ruas, pembagian tubuhnya terdiri atas kepala, toraks, dan
abdomen. Sayapnya berupa membran. Tipe mulutnya pada masa larva penggigit,
sedangkan pada masa dewasa pengisap. Ciri-ciri ini sesuai dengan ciri-ciri yang
dimiliki oleh Insecta pada ordo Lepidoptera yang dikemukakan oleh Laila,2007.
10. Kelabang
Kerajaan:
|
|
Filum:
|
|
Upafilum:
|
|
Kelas:
|
Berdasarkan klasifikasi di atas,
kelabang termasuk dalam filum arthropoda, subfilum myriapoda, dan kelas
chilopoda. Pada tubuhnya terdapat ruas. Pada setiap ruas terdapat satu pasang
kaki. Pembagian tubuhnya terdiri atas kepala dan abdomen. Kelabang ini tidak
memiliki sayap. Tipe mulutnya penggigit. Karakteristik ini sesuai dengan
karakteristik yang dimiliki oleh Hewan anggota kelas Chilopoda yang dikemukakan
oleh Sari,2010.
11. Keluwing
Kerajaan:
|
|
Filum:
|
|
Upafilum:
|
|
Kelas:
|
Diplopoda
|
Berdasarkan klasifikasi di atas,
keluwing termasuk dalam filum arthropoda, subfilum myriapoda, dan kelas
diplopoda. Pada tubuhnya terdapat ruas. Pada setiap ruas terdapat dua pasang
kaki. Pembagian tubuhnya terdiri atas kepala dan abdomen. Keluwing tidak
memiliki sayap. Tipe mulutnya penggigit. Karakteristik ini sesuai dengan
karakteristik yang dimiliki oleh Hewan anggota kelas Chilopoda yang dikemukakan
oleh Sari,2010.
D. KESIMPULAN
·
Hewan pada filum arthropoda yang kita memiliki banyak ruas. Dan pada setiap ruas ini
sebagian terdapat kaki-kaki. Hal ini dikarenakan memang ciri utama dari arthropoda adalah adanya kaki pada
ruas-ruas tubuhnya. Jadi Arthropoda adalah
hewan yang mempunyai kaki bersendi-sendi (beruas-ruas).
·
Tubuh
crustacea dilindungi oleh kerangka luar yang
sangat keras, tersusun dari kitin, dan dipersenjatai dengan sepasang capit. Tubuh Crustacea bersegmen (beruas) dan terdiri atas
sefalotoraks (kepala dan dada menjadi satu) serta abdomen (perut). Bagian
anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar, sedangkan posterior (ujung
belakangnya sempit). Pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu:
dua pasang antena, satu pasang mandibula (untuk menggigit mangsanya), satu
pasang maksilla, dan satu pasang maksiliped (Irnaningtyas).
·
Pada filum arachnida salah satu perbedaan yang terlihat mencolok yaitu bahwa
pada laba-laba tidak memiliki ruas-ruas pada perutnya. Filum arachnida sebenarnya memiliki 3 filum,
yaitu scorpionida, arachnoidea dan acarina. Anggota
Arachnida meliputi kalajengking, laba-laba, tungau atau caplak. Salah
satu ciri utama dari arachnida yaitu
memiliki 4 pasang kaki yang berada pada kepala-dada. Namun pada kalajengking
hanya ditemukan 3 pasang kaki, karena 1 pasang kaki lainnya telah berubah
menjadi capit.
·
Insecta sering disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal
dari kata heksa berarti 6 (enam) dan
podos berarti kaki. Heksapoda berarti hewan berkaki enam (Irmaningtyas). Insecta
memiliki beberapa ciri-ciri khusus, yaitu: tubuh dapat dibedakan dengan jelas
antara kepala, dada dan perut, dada (thorax) terdiri atas tiga ruas (prothorax,
mesothorax dan metathorax), dan pada setiap segmen terdapat sepasang kaki
·
Anggota terakhir dari arthropoda yaitu subfilum myriapoda. Dalam penggolongannya myriapoda dibagi menjadi dua kelas,
yaitu kelas chilopoda dan kelas diplopoda.Dengan tubuh beruas-ruas dan
setiap ruas mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh dapat dibagi
menjadi dua bagian yaitu kepala dan abdomen (perut). Hewan pada filum ini hanya
memiliki kepala dan perut, namun tidak memiliki dada (thorax). Serta memiliki
sepasang atau 2 pasang kaki pada setiap ruasnya (Irnaningtyas).
DAFTAR PUSTAKA
Diana.2008. “phylum arthropoda”.http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/12/phylum-arthropoda/
(diakses tanggal 14 November 2011)
Edi.2010. “Kingdom-Animalia”.http://www.scribd.com/doc/26835050/Kingdom-Animalia. (diakses tanggal 14 November 2011)
Laila, Siti.2007.Biologi
sains dalam kehidupan.surabaya:yudhistira.
Manson.2009. “myriapoda lipan kaki seribu”.http://theo766hi.wordpress.com/2009/06/12/myriapoda-lipankaki-seribu/
(diakses tanggal 14 November 2011)
Sari.2010. “dunia hewan kingdom animalia.”
http://dunianyasari.blogspot.com/2010/11/dunia-hewan-kingdom-animalia.html (diakses tanggal 14 November 2011)
Kastawi, Yusuf.2005.Zoologi
Vertebrata.Malang:UM Press.
0 komentar:
Posting Komentar