MANAJEMEN
ALAT DAN BAHAN
1. Pengertian
Manajemen laboratorium dapat dipahami sebagai suatu
tindakan pengelolaan yang kompleks dan terarah, sejak dari perencanaan tata
ruang sampai dengan perencanaan semua perangkat penunjang lainnya. Jadi
manajemen alat dan bahan dapat diartikan sebagai pengeolaan alat dan bahan,
supaya praktikan mudah dalam menggunakan alat dan bahan laboratorium dan
laboran mudah dalam mengatur alat dan bahan tersebut.
2.
Alat yang Berfungsi dan Terkalibrasi
Pengenalan terhadap peralatan laboratorium merupakan
kewajiban bagi setiap petugas laboratorium, terutama mereka yang akan mengoperasikan
peralatan tersebut. Setiap alat yang akan dioperasikan itu harus benar-benar
dalam kondisi:
a.
siap untuk dipakai (ready for use)
b.
bersih
c.
berfungsi dengan baik
d.
terkalibrasi
Peralatan yang ada juga harus disertai dengan buku
petunjuk pengoperasian (manualoperation). Hal ini untuk mengantisipasi
terjadinya kerusakan, dimana buku manual merupakan acuan untuk perbaikan
seperlunya. Teknisi laboratorium yang ada harus senantiasa berada di tempat,
karena setiap kali peralatan dioperasikan ada kemungkinan alat tidak berfungsi
dengan baik. Beberapa peralatan yang dimiliki harus disusun secara teratur pada
tempat tertentu, berupa rak atau meja yang disediakan. Peralatan digunakan
untuk melakukan suatu kegiatan pendidikan, penelitian, pelayanan masyarakat
atau studi tertentu. Karenanya alat-alat ini harus selalu siap pakai, agar
sewaktu-waktu dapat digunakan.
Peralatan laboratorium sebaiknya dikelompokkan
berdasarkan penggunaannya. Setelah selesai digunakan, harus segera dibersihkan
kembali dan disusun seperti semula. Semua alat-alat ini sebaiknya diberi
penutup (cover) misalnya plastik transparan, terutama bagi alat-alat yang memang
memerlukannya. Alat-alat yang tidak ada penutupnya akan cepat berdebu, kotor
dan akhirnya dapat merusak alat yang bersangkutan.
a.
Alat-alat gelas (Glassware)
Alat-alat
gelas harus dalam keadaan bersih, apalagi peralatan gelas yang sering dipakai.
Untuk alat-alat gelas yang memerlukan sterilisasi, sebaiknya disterilisasi
sebelum dipakai. Semua alatalat gelas ini seharusnya disimpan pada lemari
khusus.
b.
Bahan-bahan kimia
Untuk
bahan-bahan kimia yang bersifat asam dan alkalis, sebaiknya ditempatkan pada ruang/kamar
fume (untuk mengeluarkan gas-gas yang mungkin timbul). Demikian juga untuk bahan-bahan
yang mudah menguap. Ruangan fume perlu dilengkapi fan, agar udara/uap yang ada
dapat terhembus keluar. Bahan-bahan kimia yang ditempatkan dalam botol berwarna
coklat/gelap, tidak boleh langsung terkena sinar matahari dan sebaiknya
ditempatkan pada lemari khusus.
c.
Alat-alat optik
Alat-alat optik seperti mikroskop
harus disimpan pada tempat yang kering dan tidak lembab. Kelembaban yang tinggi
akan menyebabkan lensa berjamur. Jamur ini yang menyebabkan kerusakan
mikroskop. Sebagai tindakan pencegahan, mikroskop harus ditempatkan dalam kotak
yang dilengkapi dengan silica-gel, dan dalam kondisi yang bersih. Mikroskop
harus disimpan di dalam lemari khusus yang kelembabannya terkendali. Lemari
tersebut biasanya diberi lampu pijar 15-20 watt, agar ruang selalu panas
sehingga dapat mengurangi kelembaban udara (dehumidifier-air). Alat-alat optik
lainnya seperti lensa pembesar (loupe), alat kamera, microphoto-camera, digital
camera, juga dapat ditempatkan pada lemari khusus yang tidak lembab atau dalam
alat desiccator.
3.
Infrastruktur Laboratorium
Infrastruktur laboratorium ini meliputi:
a. Sarana Utama
Mencakup bahasan tentang lokasi
laboratorium, konstruksi laboratorium dan sarana lain,termasuk pintu utama,
pintu darurat, jenis meja kerja/pelataran, jenis atap, jenis dinding,
jenislantai, jenis pintu, jenis lampu yang dipakai, kamar penangas, jenis
pembuangan limbah, jenis ventilasi, jenis AC, jenis tempat penyimpanan, jenis lemari
bahan kimia, jenis alat optik, jenis timbangan dan instrumen yang lain, kondisi
laboratorium, dan sebagainya.
b. Sarana Pendukung
Mencakup bahasan tentang
ketersediaan enerji listrik, gas, air, alat komunikasi, dan pendukung keselamatan
kerja seperti pemadam kebakaran, hidran dsb.
Prinsip
Umum Pengamanan Laboratorium
a.
Tanggung jawab
Kepala Laboratorium, anggota laboratorium termasuk
asisten bertanggung jawab penuh terhadap segala kecelakaan yang mungkin timbul.
Karenanya Kepala Laboratorium seharusnya dijabat oleh orang yang kompeten
dibidangnya, termasuk juga teknisi dan laborannya.
b.
Kerapian
Semua koridor, jalan keluar dan alat pemadam api
harus bebas dari hambatan seperti botolbotol, dan kotak-kotak. Lantai harus
bersih dan bebas minyak, air dan material lain yang mungkin menyebabkan lantai
licin. Semua alat-alat dan reagensia bahan kimia yang telah digunakan harus
dikembalikan ketempat semula seperti sebelum digunakan.
c.
Kebersihan
Kebersihan dalam laboratorium menjadi tanggung jawab
bersama pengguna laboratorium.
d.
Konsentrasi terhadap pekerjaan
Setiap pengguna laboratorium harus memiliki
konsentrasi penuh terhadap pekerjaannyamasing-masing, tidak boleh mengganggu
pekerjaan orang lain, dan tidak bolehmeninggalkan percobaan yang memerlukan
perhatian penuh.
e.
Pertolongan pertama (First - Aid)
Semua kecelakaan bagaimanapun ringannya, harus
ditangani di tempat dengan memberikan pertolongan pertama. Misalnya, bila mata
terpercik harus segera dialiri air dalam jumlah yang banyak. Jika tidak bisa,
segera panggil dokter. Jadi setiap laboratorium harus memiliki kotak P3K, dan
harus selalu dikontrol isinya.
f.
Pakaian
Saat bekerja di laboratorium dilarang memakai baju
longgar, kancing terbuka, berlengan panjang, kalung teruntai, anting besar dan
lain-lain yang mungkin dapat tersangkut oleh mesin, ketika bekerja dengan
mesin-mesin yang bergerak. Selain pakaian, rambut harus diikat rapi agar
terhindar dari mesin-mesin yang bergerak.
g.
Berlari di Laboratorium
Tidak dibenarkan berlari di laboratorium atau di
koridor, berjalanlah di tengah koridor untuk menghindari tabrakan dengan orang
lain dari pintu yang hendak masuk/keluar.
h.
Pintu-pintu
Pintu-pintu harus dilengkapi dengan jendela
pengintip untuk mencegah terjadinya kecelakaan (misalnya: kebakaran).
i.
Alat-alat
Alat-alat seharusnya ditempatkan di tengah meja,
agar alat-alat tersebut tidak jatuh kelantai. Selain itu, peralatan sebaiknya
juga ditempatkan dekat dengan sumber listrik, jika memang peralatan tersebut
memerlukan listrik. Demikian juga untuk alat-alat yang menggunakan air ataupun
gas sebagai sarana pendukung.
Penanganan
alat-alat
a.
Alat-alat kaca/gelas
Bekerja dengan alat-alat kaca perlu berhati-hati
sekali. Gelas beaker, flask, test tube,erlenmeyer, dan sebagainya; sebelum
dipanaskan harus benar-benar diteliti, misalnya apakah gelas tersebut
retak/tidak retak, rusak/sumbing. Bila terdapat gejala seperti ini, barang-barang
tersebut sebaiknya tidak dipakai.
b.
Mematahkan pipa kaca/batangan kaca
Jika hendak memetong pipa kaca harus menggunakan
sarung tangan. Pada bekas pecahan pipa kaca, permukaannya dilicinkan dengan api
lalu diberi pelumas/gemuk silikon, kemudian masukkan ke sumbat gabus/karet.
c.
Mencabut pipa kaca
Mencabut pipa kaca dari gabus dan
sumbat harus dilakukan dengan hati-hati. Bila sukar mencabutnya, potong dan
belah gabus itu. Untuk memperlonggar, lebih baik digunakan pelubang gabus yang
ukurannya telah cocok, kemudian licinkan dengan meminyakinya dan kemudian putar
perlahan-lahan melalui sumbat. Cara ini juga digunakan untuk memasukkan pipa
kaca kedalam sumbat. Jangan gunakan alat-alat kaca yang sumbing atau retak.
Sebelum dibuang sebaiknya dicuci lebih dahulu untuk memastikan kerusakan.
d.
Label
Semua bejana seperti botol, flask,
test tube dan lain-lain seharusnya diberi label yang jelas. Jika tidak jelas,
lakukan pengetesan isi bejana yang belum diketahui secara pasti dengan hati-hati
secara terpisah, kemudian dibuang melalui cara yang sesuai dengan jenis zat
kimia tersebut. Biasakanlah menulis tanggal, nama orang yang membuat,
konsentrasi, nama dan bahayanya dari zat-zat kimia yang ada dalam bejana.
e.
Suplai gas
Tabung-tabung gas harus ditangani
dengan hati-hati walaupun berisi atau kosong. Penyimpanan sebaiknya di tempat
yang sejuk dan terhindar dari tempat yang panas. Kran gas harus selalu tertutup
jika tidak dipakai, demikian juga dengan kran pengatur (regulator). Alat-alat
yang berhubungan dengan tabung gas harus memakai "Safety Use"(alat
pengaman jika terjadi tekanan yang kuat). Saat ini sudah beredar banyak jenis pengaman
seperti selang anti bocor dan lain-lain. Sediaan gas untuk alat-alat pembakar
harus dimatikan pada kran utama yang ada di meja kerja, tidak hanya pada kran,
tapi juga pada alat yang dipakai. Kran untuk masing-masing laboratorium harus
dipasang di luar laboratorium, pada tempat yang mudah dicapai dan diberi label
yang jelas serta diwarnai dengan wama yang spesifik.
f.
Penggunaan pipet
Gunakan pipet yang dilengkapi pompa pengisap (pipet
pump), jangan menggunakan mulut. Ketika memasukkan pipet kedalam pompa pengisap
harus dilakukan dengan hatihati supaya pipet tidak pecah dan pompa pengisap
tidak rusak. Jangan sampai ada cairan yang masuk ke pompa pengisap, karena akan
merusak pompa tersebut.
g.
Melepaskan tutup kaca yang kencang (seret),
Melepaskan tutup kaca yang kencang (seret) dengan
cara mengetok berganti-ganti sisi tutup botol yang ketat tersebut, dengan
sepotong kayu, sambil menekannya dengan ibu jari pada sisi yang
berlainan/berlawanan dengan ketokan. Jangan mencoba untuk membuka tutup botol
secara paksa, lebih-lebih jika isinya berbahaya atau mudah meledak. Di bawah pengawasan
Kepala Laboratorium, panaskanlah leher botol dengan air panas secara perlahan-lahan,
lalu coba membukanya. Jika gagal juga goreslah sekeliling leher botol dengan
alat pemotong kaca untuk dipatahkan. Lalu pindahkan isi botol ke dalam botol
yang baru.
h.
Kebakaran
Untuk menanggulangi bahaya kebakaran, perlu
diketahui klasifikasi bahan dan alat pemadam kebakaran yang sesuai. Bahan-bahan yang lain, jika terbakar sulit
untuk diklasifikasikan, karena berubah dari padat menjadi cair atau dari cair
menjadi gas, pada temperatur yang tinggi. Perlu diingat bahwa “jiwa Anda lebih
berharga dari pada peralatan/bangunan yang ada”, sebab itu peralatan pemadam
kebakaran yang sesuai dengan tipe atau kelas kebakaran haruslah tersedia di laboratorium.
0 komentar:
Posting Komentar