Pages

Subscribe:

Labels

Pengikut

Popular Posts

Popular Posts

Minggu, 18 Maret 2012

TAK BECUS MENULIS, BUMERANG BAGI MAHASISWA



Perguruan tinggi sebagai jenjang tertinggi pendidikan merupakan tempat dimana kaum intelek berkumpul dan belajar. Menurut pandangan masyarakat awam seharusnya kaum intelek melakukan hal-hal yang hebat, hal-hal yang seharusnya dilakukan orang yang berpendidikan tinggi. Mereka diharapkan mampu melakukan perubahan ke arah yang lebih baik melalui karya-karya yang mereka hasilkan dari proses belajar dan berpikir mereka. Memang seperti itulah seharusnya mahasiswa.
Karya dari mahasiswa bisa beragam bentuknya. Mulai dari sekedar pemikiran yang mereka curahkan dengan ucapan, tulisan, hingga dalam bentuk audio visual. Salah satu karya yang paling standar yang harus dikuasai oleh mahasiswa yaitu karya tulis. Pada umumnya tulisan ini berwujud sebuah karya ilmiah. Sejak awal hampir semua mahasiswa di seluruh perguruan tinggi telah diajak untuk membuat karya ilmiah. Bahkan beberapa mata kuliah mewajibkan mereka membuat sebuah karya ilmiah, semisal PKM, sebagai syarat kelulusan mata kuliah tersebut. Namun masalahnya adalah kebanyakan dosen kurang memberikan rambu-rambu penulisan karya para mahasiswanya. Menyikapi hal ini, maka mahasiswa harus mencari sendiri pedoman untuk  membuat karya ilmiah yang baik dan benar. Hal ini bisa menjadi masalah, karena kebanyakan dari mereka tidak memiliki buku pedoman penulisan karya ilmiah yang terbaru. Kalupun mereka punya, mungkin saja itu adalah edisi yang belum direvisi. Cara lain mereka mencari contoh karya ilmiah dari kakak tingkat ataupun dari internet yang pastinya kurang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Kerancuan bisa saja datang dari sini, karena mahasiswa tidak mengetahui bagaimana tata cara penulisan karya ilmiah yang benar, akhirnya mereka pun menganggap bahwa sumber yang mereka gunakan tersebut adalah yang paling benar. Padahal jika ditinjau lagi, kemungkinan tulisan mereka salah karena pedoman yang mereka gunakan tidak valid. Apabila kesalahan ini dibiarkan terus-menerus, maka dapat menjadi bumerang bagi mereka. Karena ketika nanti mereka mengikuti sebuah lomba karya ilmiah, semisal PKM-GT, dengan ide mereka yang sangat bagus dan orisinil masalah tata cara penulisan dapat menjadi ganjalan bagi mereka. Sangat disayangkan apabila mereka harus tersingkir hanya karena ketidaktahuannya itu. Maka dari itu sangat penting bagi para mahasiswa untuk mengetahui tata cara penulisan karya ilmiah yang benar. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa matakuliah bahasa Indonesia memiliki esensi guna memberikan pemahaman mengenai penulisan karya tulis kepada mahasiswa.

0 komentar:

Posting Komentar